BATUAN
Batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau mineraloid. Daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Selain itu, bagian luar bumi adalah kerak bumi yang memiliki fungsi sebagai pembungkus. Bahan dari kerak atau kulit bumi adalah batu. Terdapat macam-macam batu di muka bumi ini, yaitu batuan beku, batuan endapan serta batuan metamorf atau malihan. selain dari itu dimuka bumi ini batu terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu batuan alami dan batuan buatan.
Batuan Alami
Batu Alam memiliki beberapa sifat alamiah yang merupakan karakteristik masing-masing. Karakteristik tersebut antara lain:
- Homogenitas (Homogenity), homogenitas yang dimaksud disini hanya dengan melihat tingkat kesamaan warna dan corak dalam 1 jenis batu. Anda juga mungkin bingung menentukan warna batu akibat bercampur banyak warna, yang terutama diperhatikan adalah warna dasar. Demikian juga dengan coraknya
- Porositas (Porousity), porositas adalah daya serap batu terhadap air. Makin tinggi porositas batu berarti makin banyak dia menyerap air. Hal ini belum tentu terlihat oleh mata. Batu yang memiliki tingkat porositas tinggi mudah menjadi lumutan. Batu yang keras bukan berarti tidak porous, demikian juga sebaliknya. Anda dapat mencoba pada batuan yang keras seperti andesit ditumpahi air dan lihat bagaimana batu cepat menyerap air
- Kekerasan (Density), apabila kandungan mineral di dalamnya menyatu (tersegmentasi) dengan sangat baik maka batu alam akan memiliki tingkat kekerasan yang tinggi dan juga tahan gores.
- Tekstur, tekstur permukaan bukan mengenai permukaan batu yang bergelombang atau rata tetapi mengenai kehalusan atau kekasarannya. Permukaan batu alam dapat halus atau kasar, dapat berpori-pori atau rapat tergantung dari kandungan jenis mineral maupun besarnya butiran mineral di dalamnya. Makin besar butiran, biasanya makin kasar tekstur batu alam
Menurut dengan prosesnya terdapat bermacam-macam batu di muka bumi ini, yaitu batuan beku, batuan endapan serta batuan metamorf atau malihan yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma pijar dan membeku menjadi padat. Magma yang kemudian membeku akhirnya membentuk lapisan kerak bumi oleh karenanya sebagian besar batu kerak bumi adalah jenis batuan beku.
Ciri utama batuan beku :
- sifat fisiknya keras dan padat (solid) sehingga banyak digunakan untuk jalan dan lantai
- merupakan batuan tertua dan terkuat
Terdapat 6 mineral utama yang membentuk batuan beku yaitu :
- Kuarsa yaitu mineral keras dan terbentuk dari senyawa silikon dan oksigen. Mineral ini yang paling banyak ditemukan di dalam batuan beku.
- Feldspar yaitu mineral keras yang di dalamnya berisi kalium, kalsium, natrium, alumunium, silikon, oksigen, dan natrium dengan warna yang mulai dari terang sampai gelap. Mineral ini juga terdapat pada batuan beku.
- Piroksin dan hornblende yaitu mineral yang mengandung beberapa logam seperti silikon serta oksigen. Warnanya lebih gelap serta lebih berat
- Mika yaitu mineral berbentuk seperti lapis terdiri dari alumunium, oksigen, silicon dan logam lainnya.
- Magnetik adalah senyawa besi dan oksigen
- Olivin merupakan mineral hijau terdiri dari besi, oksigen, silicon dan magnesium
Batuan beku terdiri dari batu andesit (andesite), basal (vesicular basalt), diorit (diorite), gabro (gabbro), granit (granite), candi (breadcrust volcanic bomb atau lava stone) dll
Granit
Granit adalah batuan beku intrusif yang berwarna cerah dengan butir kristal kasar. Batu ini berasal dari cairan magma yang keluar dan kemudian mendingin selama jutaan tahun. Diberi nama granit karena batuan ini penuh dengan biji-biji an kecil dan butiran kristal
Ada ratusan granit yang berbeda tersedia. Komposisi mineral utamanya adalah kuarsa, ortoklas dan ploagioklas. Mineral-mineral tersebut memberikan warna cerah pada granit yang berkisar dari putih sampai merah jambu (pink). Mineral tambahan yang banyak dijumpai dalam granit adalah biotit (mika hitam) dan hornblende. Kedua mineral tersebut berwarna gelap atau hitam sehingga memberikan bintik-bintik hitam pada granit.
Granit memiliki struktur dan daya tahan yang kuat. Granit merupakan salah satu batu alam yang unik dan elegan dan merupakan salah satu batu yang tertua yang paling sulit dan batu terkuat. Granit merupakan sebuah batu alam yang benar-benar indah dengan ratusan warna dan pola. Granit melambangkan kekuatan dan umur panjang. Granit juga sering digunakan sebagai lambang kemewahan.
Permukaan granit memiliki tingkat kekasaran sedang hingga sangat kasar dan memiliki banyak warna dan pola. Granit memiliki ketahanan terhadap asam daripada marmer dan memiliki ketahanan terhadap panas hingga 1200 derajat Fahrenheit, sehingga penggunaannya termasuk bahan yang tahan lama dengan harga yang relatif terjangkau. Penggunaan granit cocok digunakan pada lapisan atas bar, lantai hingga area shower pada kamar mandi.
Basalt
Basalt adalah batuan beku ekstrusif yang berwarna gelap, berbutir kristal halus, berkomposisi plagioklas-Ca, piroksin dan magnetit, dengan atau tanpa olivin, dan mengandung SiO2. Basalt terdiri dari 20% kuarsa, kurang dari 10% feldspathoid dan 65% dari feldspar. Basalt berasal dari tubuh intrusi atau sebagai aliran lava
Secara megaskopis, bila dalam keadaan segar, basalt dapat dikenal dari warnanya yang hitam atau gelap dan dengan butiran kristal mineral yang halus. Secara sederhana, berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
- basalt alkali
- basalt tholeitik
Perbedaan di antara kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi daripada basalt tholeitik.
Andesit
Andesit terbentuk dari butiran yang sangat halus. Umumnya berwarna gelap. Kadang kekerasan dan coraknya ada yang mirip seperti granit (berbintik-bintik besar). Kadang agak lunak dan berpori-pori banyak. Sangat homogen. Ada juga batu-batu kerikil (Pebbles) yang unik karena bentuknya yang cenderung bulat dan mulut. Kerikil ini ditemukan di sepanjang pantai karena proses pembentukannya terjadi akibat dari awalnya batuan dari gunung yang terbawa oleh aliran sungai sampai ke laut dan kemudian berulang kali terbawa oleh ombak ke pantai dan laut. Proses pengikisan oleh air ini membuat bentuknya cenderung bulat / pipih dan kulitnya menjadi mulus. Jenisnya sendiri umumnya adalah batu andesit
Batuan Endapan atau Batuan Sedimen
Terjadinya batuan endapan karena adanya persentuhan oleh atmosfer dan mengalami perubahan atau perombakan. Hasil dari perombakan itu adalah berbentuk butiran bentuk dan ukuran yang bermacam-macam. Hasil perombakan tersebut menumpu di tempat asalnya kemudian terbawa angin dan air.
Jika dilihat dari proses pembentukannya, batuan endapan dikelompokan menjadi 3 yaitu :
- Batuan sedimen klasik yang memiliki susunan kimia yang sama dengan batuan asalnya
- Batuan sedimen kimiawi yaitu batuan yang terjadi akibat adanya proses kimiawi , yaitu penguapan, pelarutan dan dehidrasi. Oleh sebab itu, dinamakan batuan kimiawi. Proses pembentukannya bisa melalui, pertama : secara langsung yaitu dengan pembentukan dari penguapan air pada endapan yang kemudian meninggalkan mineral - mineralnya. kedua : secara tidak langsung yaitu dengan pembentukan yang dibantu oleh reaksi biokimia saat tumbuh-tumbuhan dan organisme-organisme lain masih hidup
- Batuan sedimen organik yaitu sedimen yang proses pengendapannya dibantu oleh organisme dilihat dari ukurannya batuan sedimen organik terbagi menjadi tiga yaitu konglomerat, batu pasir dan batu lempung.
Batuan sedimen terdiri dari batuan limestone, sandstone, konglomerat, dan lain-lain
- Limestone, batuan limestone terbentuk akibat endapan yang terbentang di dasar laut, sungai dan danau. Batuan ini merupakan cikal bakal terbentuknya batu marmer. Selain banyak digunakan dalam dunia arsitektur (paras dan palimanan), batuan limestone merupakan batuan favorit bagi pematung. Alasannya sifat fisik batu ini lunak dan mudah dibentuk. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batuan limestone terbesar di dunia. Batu paras dan batu palimanan sangat digemari dan diekspor ke manca negara. Sehingga tidak kalah dengan beberapa negara penghasil batuan limestone lainnya, seperti spanyol (crema spania, mocca cream), Belgia (petit granit) dan Jerman (solahofen)
- Sandstone, batuan sandstone terbentuk dari endapan pasir yang terbawa air dan angin. Selain indonesia, india juga negara penghasil batuan sandstone, seperti teakwood (cokelat bercorak urat) dan rainbow (cokelat ungu bercorak urat). Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis batuan sandstone, diantaranya batu paras serayu, batu brexy jogja, batu brexy tuban, batu sand blue, batu java gold, batu paras bali, batu royal red, batu api, batu karang asem.
- Tufa, batuan tufa terbentuk dari resapan calcite atau kalsim melalui penguapan air di sekitar mata air atau di dalam gua. Batuan tufa banyak digunakan untuk dinding luar atau pagar dengan pola random atau acak. Yang termasuk batuan tufa antara lain batu parad telur asin (paras kebumen)
- Konglomerat, sesuai dengan warnanya, batu konglomerat memang kaya, tetapi kaya akan aneka batu-batu kecil lainnya. Batuan ini terbentuk dari proses sedimentasi lumpur dan batu-batu kecil lainnya. Batuan konglomerat terdiri dari batu baligreen, batu greengalbo, batu greenkonglo, dan batu yellowkonglo
Batuan Malihan atau Batuan Metamorf
Batuan metamorf ini merupakan batuan yang terbentuk akibat suhu tinggi atau adanya tekanan tinggi. Proses pembentukan batuan malihan adalah :
- Batuan malihan teknik, yaitu terjadi akibat adanya peningkatan suhu yang begitu besar
- Batuan malihan dinamik, yaitu batuan yang terbentuk karena meningkatnya tekanan dan diakibatkan oleh gaya tektonik
- Batuan malihan pneunomatik, yaitu batuan yang terjadi akibat adanya peningkatan suhu yang sangat besar dan adanya penyusupan oleh magma ke dalam batuan
Batuan ini terdiri dari batu marmer dan slate yang akan dijelaskan sebagai berikut
- Marmer (marble), kata "marmer" berasal dari bahasa Yunani (marmairen) yang berarti "berkilau". Batu marmer terbentuk dari batuan limestone yang mengkristal selama jutaan tahun. Batu ini berwarna indah dengan corak yang beraneka ragam sehingga banyak digunakan dalam dunia arsitektur. Sebagai contoh, menara parthenon yang dibangun pada 447-432 SM terbuat dari marmer. Dalam aplikasinya batuan marmer lebih cocok digunakan untuk interior ketimbang eksterior karena batuan ini tidak tahan terhadap cuaca. Batuan marmer banyak terdapat di Indonesia, tetapi baru sedikit yang dapat ditambang. Hal tersebut terjadi karena kendala infrastruktur yang belum memadai. Marmer-marmer asli indonesia diantaranya marmer bandung, marmer jawa timur, marmer magelang, marmer lampung, marmer padang, marmer ujung pandang, marmer kalimantan, marmer poso, dan marmer kupang.
- Templek (slate), batuan temple atau batuan slate terbentuk dari lempung, dan batuan shale. Dinamakan batu temple atau batu lempeng karena batunya dapat dibelah menjadi lempengan yang lebih tipis. Batu ini paling banyak digunakan untuk dinding, pagar, lantai garasi, lantai carport dan jalan mobil
Finishing Batu Alam
Batu alam yang didapat dari pertambangan, setelah dipotong mesti difinishing terlebih dahulu sehingga tampil lebih menarik. Saat ini ada 10 jenis finishing batu alam, namun yang paling populer serta banyak diminati ada 5 buah, yakni rata alam, rata mesin, semi poles, poles dan rata bakar. Berikut penjelasan dari tiap-tiap finishing
- alur (stonker), yang disebut dengan batu alur (stonker) adalah batu rata mesin atau rata bakar yang diolah lagi sehingga membentuk alur tertentu. Jenis batuan yang biasa dijadikan batu alur adalah candi, andesit, baligreen dan pacitoroso
- rata alam (rta), batu rata alam adalah batuan yang cara pembelahannya dilakukan dengan cara dipencir (dipahat permukaannya dan dibiarkan patah. Akibat panciran tersebut, batu akan patah dengan sendirinya dan menghasilkan patahan teksturnya kasar. Karena patah dengan sendirinya, permukaan batu rata alam tampak alami
- rata bakar, batu rata mesin atau rata alam disemprot dengan api sehingga timbul bintik-bintik hitam dan mengkilat seperti kristal. Jenis inilah yang sekarang sedang "in" dan paling banyak dicari
- poles, pada finishing poles, batu dipotong menggunakan mesin kemudian dipoles dengan menggunakan mesin poles. Hasilnya permukaan batu terasa lebih halus, licin dan tampak mengkilat.
- semi poles, untuk semi poles proses yang dilakukan sama dengan poles, yakni batu dipotong dan dipoles dengan mesin. Bedanya, batu poles pada mesin poles lebih sedikit hingga permukaan batu tidak selicin batu poles.
Courtesy :
http://www.scribd.com/doc/79863421/pengban-BATU-1